I.                  PENDAHULUAN


A.       Latarbelakang

       Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Dalam mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah. Kadang-kadang orang menyamakan pengertian penelitian dengan metode ilmiah. Sesuai dengan tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah. Kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan objektif dalam usaha mengembangkan, serta menguji ilmupengetahuan berdasarkan atas prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi. Sedangkan metode ilmiah lebih mementingkan aplikasi berpikir deduktif-induktif di dalam memecahkan suatu masalah. Fokus perhatian dalam suatu penelitian adalah masalah, masalah yang muncul dalam pikiran peneliti berdasarkan penelaahan situasi yang meragukan (a perplexing situation). Masalah adalah titik sentral dari keseluruhan penelitian
Adapun latar belakang dari pembuatan makalah tentang Mengidentifikasi Rancangan dan Jenis Penelitian ini yaitu mengacu pada penyusunan penelitian berdasarkan jenis penelitian yang dipilih para peneliti. Terkadang banyak peneliti yang merasa bingung dalam menyusun rancangan penelitiannya. Berdasarkan uraian diatas maka akan dijabarkan / dijelaskan bagaimana membuat rancangan dan jenis penlitian pada artikel ilmiah ini.










B.       rumusan masalah
a.        definisi dan tujuan metode penelitian
b.       perkembangan metode penelitian
c.        klasifikasi metode penelitian

C.       Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan artikel ilmiah ini yaitu untuk memberikan ulasan tentang       rancangan penelitian atau metode penelitian  dan jenis penelitian.



















II.                DASAR TEORI


Teori ilmiah adalah suatu himpunan pengertian (contruct atau
concept) yang saling berkaitan, batasan, serta proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala
- gejala dengan jalan menetapkan hubungan yang ada di antara variable - variabel, dan dengan tujuan untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut (Ary, et al, 2000: 36).Teori ilmiah adalah sebuah set proposisi yang terdiri dari konsepkonsep yang telah didefinisikan secara jelas. Teori ilmiah adalah penjelasan mengenai hubungan antar konsep atau variabel. Teori ilmiah adalah penjelasan mengenai fenomena-fenomena dengan cara menspesifikasikan hubungan antar variabel.

Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)
·         Penelitian dapat dirumuskan sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian masalah.
·         Penelitian merupakan usaha sistematis dan objektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.

 Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
·         Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research).
·         Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur
observasi (empiris) dan nalar (rasional).






1.      Kegunaan Teori Ilmiah
dalam Penelitian Pentingnya teori ilmiah dalam penelitian dapat disebutkan sebagai berikut :
a.       Sebagai acuan dalam pengkajian suatu masalah.
b.      Sebagai dasar dalam merumuskan kerangka teoritis penelitian.
c.       Sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis.
d.      Sebagai informasi untuk menetapkan cara pengujian hipotesis.
e.       Untuk mendapatkan informasi historis dan perspektif permasalahan yang akan diteliti.
f.       Memperkaya ide-ide baru.
g.      Untuk mengetahui siapa saja peneliti lain dan pengguna di bidang yang sama.

2.      Hubungan teori ilmiah dengan fakta.
Dalam penelitian ilmiah, teori ilmiah tidak terpisahkan dari fakta. Hubungan antara keduanya adalah :
a.       Fakta memprakarsai teori ilmiah.
a.       Fakta memformulasikan kembali teori-teori ilmiah.
b.      Fakta dapat dijadikan dasar untuk menolak teori ilmiah.
c.       Fakta memperjelas teori ilmiah










III.             PEMBAHASAN


A.    Pengertian Penelitian
Tinjauan secara Etimologis Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re  berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 29)
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori serta untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan.kesimpulan tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut :
1.      Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science)
2.      Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan(applied sciences)










B.     Jenis Penelitian
1.HistoricalResearch
a.       Bertujuan membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif
b.      Tergantung pada data yang diobservasi orang lain
c.       Tertib-ketat, sistematis, dan tuntas (bukan berat sebelah.
d.      Data berasal dari data primer dan data sekunder.
e.       Otentik, akurat dan relevan
f.       Mencari informasi dari sumber yang lebih luas

      2. Descriptive Research
a.       Bertujuan mendeskripsikan fenomena secara sistematis, faktual, dan akurat.
b.      Tidak menerangkan saling hubungan.
c.       Tidak menguji hipotesis
d.      Tidak membuat ramalan
e.       Bukan mencari makna atau implikasi
f.       Tidak melakukan generalisasi
g.      Biasanya disebut juga penelitian survei (survey research)

      3. Developmental Research
a.       Bertujuan menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu.
b.      Memusatkan pada perkembangan variabel selama beberapa waktu tertentu
c.       Dapat berupa studi longitudinal atau cross sectional
d.      Kurang tepat untuk digunakan sebagai prediksi jangka panjang

     4. Case Study
a.       Bertujuan mempelajari secara intensif/mendalam tentang suatu fenomena
b.      Menghasilkan gambaran yang lengkap dan terorganisir secara baik
c.       Ruang lingkupnya mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hana segmen
tertentu saja
d.      Meneliti sejumlah unit yang kecil tapi menyangkut variabel yang banyak
e.       Tidak melakukan generalisasi
f.       Peka terhadap subjektivitas

     5.    Correlational Research
a.       Bertujuan mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu variabel berkaitan
dengan variasi-variasi dalam satu atau lebih variabel lain
b.      Biasanya bersifat ex-post facto
c.       Cocok untuk variabel yang rumit yang tidak dapat dilakukan dengan eksperimen
d.      Melakukan pengukuran derajat hubungannya
e.       Biasanya hanya membatasi pada sejumlah variabel saja.
f.       Umumnya melakukan generalisasi

     6. Causal-Comparative Research
a.       Bertujuan menyelidiki hubungan sebab akibat antar variable
b.      Bersifat ex-post facto
c.       Menghasilkan informasi yang berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan
d.      Hanya membatasi pada sejumlah variabel saja

     7. Experimental Research
a.       Bertujuan menyelidiki saling hubungan sebab-akibat dengan memberikan perlakuan tertentu
b.      Menuntut pengaturan variabel dan kondisi eksperimen secara tertib-ketat
c.       Menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding kelompok eksperimen
d.      Internal validity adalah sine qua non (keharusan)
e.       Berupaya untuk mengendalikan semua variabel agar tidak terjadi bias perlakuan

    
8. Action Research
a.       Bertujuan mengembangkan cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah
dengan cara penerapan secara langsung
b.      Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual
c.       Kerangka kerja teratur dalam pemecahan masalah
d.      Fleksibel dan adaptif
e.       Tujuannya situasional dan sampelnya terbatas.

9. Ex-Post Facto Research
a.       Variabel yang diteliti sudah terjadi dan tidak dapat dimanipulasi
b.      Kaitan antarvariabel terjadi tanpa intervensi langsung
c.       Biasanya melakukan generalisasi
d.      Tidak memberikan perlakuan sedikit pun.

10. Naturalistic Research
a.       Bertujuan meneliti objek secara alamiah dan bersifat apa adanya.
b.      Peneliti sebagai instrumen penelitian.
c.        Lebih menekankan pada proses dan makna daripada generalisasi
d.      Biasanya pengumpulan datanya menggunakan wawancara mendalam dan observasi berpartisipasi
e.       Kajiannya lebih khusus dan bersifat mendalam.
f.       Tidak menggunakan sampling.
g.       Biasanya disebut juga penelitian kualitatif murni.

     11. Evaluation Research
a.       Bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan sebuah program.
b.      Temuannya merupakan feedback bagi penyempurnaan program



















C.    Penelitian Eksperimen
                       
1. Pengertian Penelitian Eksperimen
           Penelitian eksperimen menurut Faisal (1982: 76) merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan :”Jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, maka apakah yang akan terjadi?”. Selanjutnya, Sugiyono (2011: 72) menyatakan bahwa penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Fraenkel, dkk (2012: 265) menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah unik di dalam dua hal yang sangat penting. Penelitian ini merupakan satusatunya jenis penelitian yang secara langsung mencoba untuk mempengaruhi suatu variabel tertentu, dan ketika benar diterapkan. Penelitian ini juga merupakan jenis penelitian yang terbaik dalam pengujian hipotesis hubungan sebab akibat atau kausalitas. Dalam penelitian eksperimen, kontrol yang cermat terhadap kemungkinan masuknya pengaruh faktor lain sangat diperlukan agar mendapatkan faktorfaktor yang benar-benar murni dari faktor-faktor yang dimanipulasi. Penelitian eksperimen bertujuan:
                 a). Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian
                 b). Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen.
                 c). Menarik generalisasi hubungan antarvariabel

2. Variabel dalam Penelitian Eksperimen
Beberapa jenis variabel yang terkait dengan penelitian eksperimen yaitu:
a.       Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent
variable) Variabel bebas merupakan variabel atau kondisi yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel atau kondisi yang mengalami perubahan ketika peneliti mengganti variabel bebas
b.      Variabel organismik atau variabel atribut Variabel ini tidak dapat diubah atau dimanipulasi oleh peneliti. Seperti variabel bebas: umur, jenis kelamin, suku, dan lainnya yang sejenis.


c.       Variabel imbuhan Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapt dikontrol yakni variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti, tetapi mempunyai pengaruh yang berarti pada variabel terikat. Seperti variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial ekonominya, dan lain sebagainya.

3. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen,
anatara lain:

(a) Variabel bebas Yang
dimanipulasi
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.

(b) Variabel lain yang berpengaruh
dikontrol agar tetap konstan
Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the
influence of any variable other than the independent variable that ought affect
performance on a dependent variable.
Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama
.
(c) Observasi langsung oleh peneliti
Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk melihat
dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya perbedaan
diantara dua group.







4. Tujuan Penelitian Eksperimen

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan
kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu
eksperimen dalam bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan
pengaruh perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)
terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP
atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika
dibandingkan dengan metode konvensional.

Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan sebagai
semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan dinilai/diketahui
pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada
mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi
juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan
atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang
sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

5. Syarat-syarat Penelitian Eksperimen

Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hel tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa
(2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:

(1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akanmelakukan penelitian;
(2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;

(3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya;

(4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi
perlakukan (experimental group).

6. Proses Penelitian Eksperimen
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan
penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.

(a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

(b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

(c) Pembuatan atau pengembangan instrumen.

(d) Pemilihan desain penelitian.

(e) Eksekusi prosedur.

(f) Melakukan analisis data.

(g) Memformulasikan simpulan.

7. Bentuk-bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:(1)pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretest
posttest, intec-group comparison;(2)true-experimental, meliputi posttest only
control design, pretest-control group design;(3) factorial experimental; dan
(4)Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group design.



D.    Validitas Eksperimen
            Ada dua jenis validitas eksperimen menurut Yatim Riyanto dalam Zuriah (2005: 60-64) yaitu:
1.    Validitas internal Suatu eksperimen memiliki validitas internal jika faktor-faktor yang dimanipulasi (variabel bebas) benar-benar murni memberikan pengaruh atau efek pada fenomena pada variabel terikat tergantung yang diobservasi dalam latar eksperimen. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalah:
Ø  Kematangan. Perubahan seorang dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh reaksi wajar dari kematangannya dapat mengganggu dalam menerjemahkan perubahan.
Ø  Peristiwa insidental Penampilan subjek yang diobservasi oleh peneliti dapat dipengaruhi oleh peristiwa spesifik yang bersifat eksternal yang muncul secara insidental.
Ø  Ujian Proses ujian awal pada permulaan eksperimen dapat menghasilkan perubahan pada diri subjek yang terkena eksperimen.
Ø  Pengukuran yang tak stabil Penggunaan alat dan teknik pengukuran yang tidak reliabel dan akurat untuk mendeskripsikan dan mengukur aspek-aspek tingkah laku, termasuk suatu ancaman terhadap validitas eksperimen.
Ø  Regresi statistik Eksperimen yang berpola pretests-posttest biasanya mengalami ancaman ini. Subjek-subjek yang nilainya tinggi pada pretest, tidak menutup kemungkinan nilainya pada posttest akan rendah, dan sebaliknya
Ø  Seleksi sampel yang berbeda Memilih sampel yang tidak equivalen antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menimbulkan bias yang dapat mengancam validitas internal.
Ø  Adanya mortalitas sampel eksperimen Eksperimen yang berjangka panjang dapat saja sampelnya menguap karena kematian atau putus di tengah jalan.

2.      Validitas eksternal Biasanya eksternal biasanya mengacu pada hubungan antara variabel yang ditemukan dan dapat digeneralisasikan pada situasi-situasi noneksperimental. Validitas eksternal berkaitan dengan kemampuan temuan eksperimen untuk digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas eksternal adalah:
a.       Latar eksperimen buatan Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan kondisi eksperimen buatan yang sedemikian rupa dalam rangka mempertajam kontrol terhadap variabel imbuhan.
b.      Pengaruh Placebo Hawthorne Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat psikologis. Subjek yang tahu bahwa dirinya berada dalam suatu eksperimen dapat menjadi variabel imbuhan dan membuat biasnya eksperimen.
c.       Campur tangan perlakuan sebelumnya Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja (kelompok tunggal), baik dalam kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
d.      Tes/Ujian Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak valid pada situasi yang lain.
e.       Pilihan yang bias Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok eksperimen dan kontrol (tidak equivalen) dapat mengancam validitas eksternal juga.


E.     PengertianRancanganPenelitianDeskriftif
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.


F.     PenelitianKuantitatif
1. Definisi Penelitian Kuantitatif
Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, mendifinisikan penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

2. Asumsi Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasarkan pada asumsi sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001; Del Siegle, 2005, dan Johnson, 2005).
a)   Bahwa realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental, dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.
b)   Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku.


3. Karakeristik Penelitian Kuantitatif
Karakteristik penelitian yang telah direncanakan. d. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyususun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hokum-hukum dari generalisa kuantitatif adalah sebagai berikut (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002 : 11; Johnson, 2005; dan Kasiram 2008: 149-150) : Menggunakan pola berpikir deduktif (rasional – empiris atau topdown), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep-konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang bersifat khusus.





4. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:
a.       Identifikasi permasalahan.
b.      Studi literatur.
c.       Pengembangan kerangka konsep.
d.      Identifikasi dan definisi variabel, hipotesis, dan pertanyaan penelitian.
e.       Pengembangan disain penelitian.
f.       Teknik sampling.
g.      Pengumpulan dan kuantifikasi data.
h.      Analisis data.
i.        Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.

5.      Tipe-tipe Penelitian Kuantitatif
Dalam melakukan penelitian, peneliti dapat menggunakan metoda dan rancangan (design) tertentu dengan mempertimbangkan tujuan penelitian dan sifat masalah yang dihadapi. Berdasarkan sifat-sifat permasalahannya, penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi beberapa tipe sebagai berikut (Suryabrata, 2000 : 15 dan Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 69 – 78).
a.       Penelitian deskriptif.
b.      Penelitian korelational.
c.       Penelitian kausal komparatif
d.      Penelitian tindakan
e.       Penelitian perkembangan
f.       Penelitian eksperimen

6.      Metode Penelitian Kuantitatif
Metode yang dipergunakan dalam penelitian kuantitatif, khusunya kuantitatif analitik adalah metode dedutif. Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan dalam mencari kebenaran selanjutnya. Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Ilmu dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik (2000: 6) menyatakan bahwa pada dasarnya metoda ilmiah merupakan cara ilmu memperoleh dan menyusun tubuh pengetahuannya berdasarkan :
a.       kerangka pemikiran yang bersifat logis dengan argumentasi yang bersifat konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun;
b.       menjabarkan hipotesis yang merupakan deduksi dari kerangka pemikiran tersebut; dan
c.       Melakukan verifikasi terhadap hipotesis termaksud untuk menguji kebenaran pernyataannya secara faktual.
Selanjutnya Jujun menyatakan bahwa kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logico-hypothetico-verifikatif ini pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut (Suriasumantri, 2005 : 127-128).
a.       Perumusan masalah, yang merupakan pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor faktor yang terkait di dalamnya.
b.      Penyusunan kerangka berpikir dalam penyusunan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai faktor yang saling mengait dan membentuk konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.
c.       Perumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
d.      Pengujian hipotesis yang merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis, yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipoteisis tersebut atau tidak.




G.    Penelitian Kualitatif
1. Definisi Penelitian Kualitatif
Moleong setelah melakukan analisis terhadap beberapa definisi penelitian kualitatif   kemudian membuat definisi sendiri sebagai sisntesis dari pokok-pokok pengertian penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi , tindakan, dll.

2. Asumsi Penelitian Kualitatif
Anggapan yang mendasari penelitian kualitatif adalah bahwa kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, kesatuan, dan berubah-ubah (Nana Sudjana dan Ibrahim, 2001 : 7). Oleh karena itu tidak mungkin dapat disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembangan selama proses penelitian.
3. Karakteristik Penelitian Kualitaif
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, metode fenomenologis, metode impresionistik, dan metode post positivistic. Adapun karakteristik penelitian jenis ini adalah sebagai berikut (Sujana dan Ibrahim, 2001 : 6-7; Suharsimi Arikunto, 2002: 11-12; Moleong, 2005: 8-11; Johnson, 2005, dan Kasiram, 2008: 154-155).
a.       Menggunakan pola berpikir induktif (empiris – rasional atau bottomup). Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded
theory, yaitu teori yang timbul dari data bukan dari hipotesis seperti dalam metode kuantitatif. Atas dasar itu penelitian bersifat generating
theory, sehingga teori yang dihasilkan berupa teori substansif.
b.      Perspektif emic/partisipan sangat iutamakan dan dihargai tinggi. Minat peneliti banyak tercurah pada bagaimana persepsi dan makna menurut sudut pandang partisipan yang diteliti, sehingga bias menemukan apa yang disebut sebagai fakta fenomenologis.
c.       Penelitian kualitatif tidak menggunakan rancangan penelitian yang baku. Rancangan pene-litian berkembang selama proses penelitian.
4. Prosedur Penelitian Kualitatif
Prosedur pelaksanaan penelitian kualitatif bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan, serta situasi dan kondisi di lapangan. Secara garis besar tahapan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 80)
a)      Merumuskan masalah sebagai fokus penelitian.
b)      Mengumpulkan data di lapangan.
c)      Menganalisis data.
d)     Merumuskan hasil studi.
e)      Menyusun rekomendasi untuk pembuatan keputusan.
5. Tipe-tipe Kualitatif Penelitian
dengan pendekatan kualitatif dapat dibedakan menjadi lima tipe utama, yaiu : phenomenology, ethnography, case study research, grounded theory, dan historical research (Johnson, 2005 : 8)
a. Phenomenology : a form of qualitative research in which the researcher attempts to understand how one or more individuals experience a phenemenon.
b. Ethnography : is the form of qualitative research that focuses on describing the culture of a group of people.
 c. Case study research : is a form of qualitative research that focused on providing a detailed account of one or more cases.
d. Grounded theory : is a qualitative approach to generating and developing a theory form data that the researcher collects.
 e. Historical research : research about events that occurred in the past.
Ragam Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : Tujuan Penelitian Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variable:


H.    Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian dapat dibedakan menjadi :
a)      penelitian pendidikan,
b)      penelitian kedokteran,
c)      penelitian keperawatan,
d)      penelitian kebidanan,
e)      penelitian ekonomi.
f)       penelitian pertanian,
g)      penelitian biologi,
h)      penelitian sejarah, dst.

I.       Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai
Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendiri sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.

J.      Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :
Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan, lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempat tempat tersebut. Atas dasar tinjauan tersebut penelitian dibedakan menjadi : a. penelitian perpustakaan (library research),
a)      penelitian laborartorium (laboratory research), dan
b)      penelitian lapangan (field research).



K.    Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a)      Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research) Penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil penelitian tersebut dipaka untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori ilmiah.
b)      Penelitian terapan (applied research). Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan dengan upaya pemecahan masalah .

L.     Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya
Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi : penelitian eksploratif, penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif.
a)      Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian yang dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu.
b)      Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu.


M.   Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya dengan variable lainnya. Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar mendiskripsikan variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik.
N.    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode
Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian longitudinal (longitudinal research) adalah penelitian yang dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal method), yaitu metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.

O.    Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Intervensiter hadap Variabel
Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen.

P.     Unsur-unsur Penelitian
Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara fungsional. Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
1. permasalahan
 2. teori dan konsep-konsep ilmiah
3. variabel
4. hipotesis (fakultatif)
 5. populasi, sampel, dan teknik sampling
6. data
7. instrumen pengumpul data
8. teknik analisis data.

IV.           PENUTUP


A.   KESIMPULAN
Rancangan penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimasuksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi, dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians.

Berbagai jenis rancangan atau metode penelitian :
1.    Rancangan penelitian survey.
2.    Rancangan penelitian percobaan.
3.    Rancangan quasi eksperimental.


B.   SARAN

Melalui makalah ini penulis berharap melalui makalah ini para pembaca dapat menggunakan metode penelitian yang tepat ketika mulai melakukan penelitian dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah.